Dalam buku Charles Darwin, On The Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori Pewarisan Mendel, membentuk Sintesis Evolusi Modern yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Teori Evolusi Darwin menyatakan bahwa semua makhluk hidup di muka bumi ini memiliki satu nenek moyang yg sama. Menurut teori ini semua makhluk hidup mengalami evolusi untuk dapat bertahan dari seleksi alam. Dan menurut Darwin nenek moyang manusia adalah berasal dari hewan yang berbetuk seperti kera yang berevolusi menjadi manusia. Kekurangan teori ini adalah tidak dapat menjelaskan bagaimana nenek moyang pertama dari semua makhluk hidup ini dapat tercipta.
Teori Evolusi Menurut Harun Yahya
Dunia ilmu pengetahuan pernah digegerkan dengan adanya teori evolusi yang dipopulerkan oleh Charles Darwin. Teori berbasis "Materialisme" itu mengatakan bahwa makhluk hidup ada dengan sendirinya. Sedangkan teori evolusi menurut Harun Yahya, seorang ilmuwan muslim yang pertama menentang adanya teori tersebut, adalah sebuah kebohongan besar terhadap ilmu pengetahuan.
Bahkan, untuk mendukung kebenaran teori evolusi, bukti-bukti diketengahkan di muka publik oleh beberapa ilmuwan pendukung Darwin. Apa saja bukti-bukti yang dibeberkan oleh Harun Yahya dalam menjatuhkan bukti-bukti palsu yang diberikan oleh pendukung teori evolusi?
Makhluk Hidup Bersel Satu
Darwin berasumsi bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari hal yang sama, yaitu makhluk bersel satu. Setelah mengalami berbagai variasi kecil dan bertahap, ia berevolusi menjadi makhluk yang lebih kompleks, hingga menjadi seperti makhluk yang ada saat ini.
Teori evolusi menurut Harun Yahya hakikatnya adalah perang terhadap kepercayaan tentang adanya Tuhan pencipta alam semesta. Jika Darwin berkata bahwa makhluk hidup, termasuk manusia adalah hasil evolusi yang berasal dari makhluk bersel satu, dengan sendirinya ia menafikan kepercayaan bahwa manusia sebenarnya adalah ciptaan Tuhan yang disempurnakan sendiri oleh-Nya, terbuat dari tanah yang lantas turun ke Bumi karena melakukan sebuah kesalahan. Itu secara keyakinan agama.
Secara ilmiah, bukti tentang makhluk hidup bersel satu yang sedang berevolusi menjadi makhluk hidup lain yang lebih kompleks (seharusnya sampai saat ini pun makhluk itu harus terus berevolusi), tidak pernah ditemukan. Dalam buku "Runtuhnya Teori Evolusi", Harun Yahya mengupas habis segala kelemahan teori Darwin tersebut.
Sampai saat ini belum ada ilmuwan dari pihak pembela teori evolusi yang berhasil membuat sel tunggal yang dipercaya terjadi secara kebetulan oleh teori Darwin. Dengan bukti ini saja tela meyakinkan kita bahwa sebenarnya teori evolusi adalah kesalahan dalam memahami fakta sebenarnya tentang alam dan kehidupan. Belum ada orang yang mampu menghidupkan kembali yang mati terkecuali atas kehendak Allah lewat para Nabi-nya. Kehidupan yang ada pada diri manusia dan hewan hingga sekarang masih merupakan misteri terbesar dan tak akan terpecahkan oleh para ilmuan atheis.
Bumi yang kita tinggali adalah sebuah keajaiban penciptaan dari penjelasan Harun Yahya dalam video dokumenternya. Keteraturan dan keseimbangan antara alam dan kehidupan yang ada pada manusia, hewan, dan tumbuhan adalalah sebuah keajaiban.
Bayangkanlah, siapakah yang membuat sirkulasi oksigen tetap dapat dinikmati oleh manusia? Oksigen tersebut akan tersedot habis bila tidak ada tumbuhan yang melakukan fotosintesa. Dan fotosintesa itu memerlukan cahaya matahari. Dan siapakah yang dapat membuat matahari selalu bersinar tidak seperti planet dan bulan yang hanya bersifat memantulkan cahaya?
Tentu pertanyaan tersebut akan meruntuhkan semua argumentasi orang-orang tak bertuhan yang berdiri di atas akidah/pendapat yang lemah. Memang pendidikan yang ada di Indonesia membuat kabur pandangan para peserta didiknya tentang kesalahan teori evolusi, terlepas dari pihak yang merusak pemahaman benar akan Pencipta di negeri ini. Didiklah anak-anak di rumah dan lingkungan sekitar tentang keajaiban penciptaan alam semesta. Kuatkanlah ilmu agama mereka agar menjadi seseorang yang mulia dan berguna di masa mendatang.
Bukti Palsu
Sebuah tengkorak "Manusia Piltdown" yang diklaim sebagai bentuk peralihan dari monyet ke manusia oleh pendukung teori evolusi, ternyata setelah melalui "uji fluorin" diketahui umurnya baru beberapa ratus tahun saja. Dan yang mengejutkan, terungkap bahwa tengkorak itu rekayasa tengkorak manusia yang dipadukan dengan rahang tengkorak monyet. Sebuah penipuan untuk mendukung teori sesat.
Menurut Harun Yahya
Teori evolusi menurut Harun Yahya adalah dasar filsafat "Materialisme", tentang menuhankan materi dan tidak mempercayai adanya Tuhan di segala bidang kehidupan manusia. Karena teori itu percaya bahwa segalanya berjalan dengan sendirinya. Teori itu dapat menyesatkan pemikiran orang awam yang tidak mengetahui tujuan adanya teori tersebut.
Jika kita membenarkan teori evolusi, berarti membenarkan bahwa asal muasal manusia dan alam semesta bukan berasal dari penciptaan Tuhan. Melainkan terjadi karena sebuah kebetulan semata. Sungguh suatu hal yang bodoh.
Antitesis Teori Evolusi Menurut Harun Yahya
Teori evolusi menurut Harun Yahya merupakan antitesis dari teori evolusinya Charles Darwin. Darwin mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul di dunia merupakan kebetulan semata tanpa ada yang menciptakannya. Darwin juga memperkenalkan bahwa satu spesies atau mahluk bisa melakukan evolusi menjadi mahkluk yang lain dalam jangka waktu yang lama.
Jelas sekali pandangan Darwin dianggap HarunYahya bertentangan dengan dogma agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta segala jenis makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia. Teori yang ditemukan Darwin bisa dikatakan memperkuat keyakinan kaum taeisme dan komunisme, sebaliknya meruntuhkan dan atau bertentangan dengan normatif keagamaan yang menganggap Tuhan sumber segala kehidupan dan penciptaan.
Esensialisme Teori Darwin
Sebagaimana dipahami, dan hal ini yang menjadi urgensi mendasar counter teori evolusi menurut Harun Yahya yakni kehidupan suatu mahkluk dibentuk melalui pencampuran beberapa senyawa anorganik yang bergabung dalam suatu waktu dan kondisi tertentu, yang juga melalui bantuan fenomena alam terjadi secara random. Pada awalnya senyawa tersebut membentuk molekul, dan kemudian berkembang menjadi bulir kehidupan hingga mengalami perkembangan yang terus menerus hingga saat ini.
Inti konsep teori evolusi Darwin bisa dibaca bahwa waktu, unsur serta materi non-bendawi lah yang menjadi cikal bakal terbentuknya "produk" yang diciptakan. Dan hal itu terjadinya dengan sendirinya tanpa ditentukan atau diatur oleh apapun dan siapapun. Sontak saja, dasar teori tersebut banyak menimbulkan kegaduhan intelektual diantaranya datang dari Pierre Paul Grasse yang menyuatakan bahwa teori evolusi sungguh sulit diterima akal.
Sehingga dalam bukunya, Evolution of Living Organism, ia menyebut bahwa evolusi Darwin hanya kebetulan saja telah sangat dipercayai oleh banyak orang yang berlindung dibawah kedok ateisme.
Teori Evolusi Harun Yahya
Mengcounter teori evolusinya Darwin, Harun Yahya yang concern mengadakan penelitian dan menulis buku-buku keislaman jelas merasa keberatan dengan evolusi Darwin tersebut. Dengan teorinya yang secara khusus membantah teori Darwin yang fenomenal sekaligus kontroversial itu, Harun Yahya banyak menyebutkan dan mengalirkan data-data yang menggugurkan teori evolusi yang telah banyak disembah orang selama berabad-abad silam.
Hal bantahan tersebut misalnya, teori kebetulan pembentuk evolusi itu, ternyata jika diamati secara mendalam banyak sekali contoh adanya rancangan yang seolah by design atau disengaja oleh sang Maha Pengatur.
Dari beragam bukti ilmiah yang ditemukan para ilmuwan tak ada indikasi yang menyeret bahwa mahkluk hidup terbentuk melalui proses evolusi dimana makhluk hidup yang berbeda tak muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi. Sebaliknya, by design dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan munculnya spesies makhluk hidup yang muncul secara serentak dan bersama-sama dengan sempurna. Misalnya reptil, dari awal kemunculan memiliki bentuk sebagaimana reptil yang ada saat ini, tidak merupakan evolusi dari bentuknya semula sebagai bukan reptil .
Dan masih banyak dalil lain yang diungkap dalam teori evolusi menurut Harun Yahya yang ternyata jika dikaji lebih mendalam lebih masuk akal dan diakui oleh berbagai ilmuwan Barat sekalipun.
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah (32) : 7)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalam surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun PROSES KEJADIAN MANUSIA kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak…” (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
PROSES KEJADIAN MANUSIA ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan “saripati berasal dari tanah” sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah.
Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum.
Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : “Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu”. Selain iti beliau juga mengatakan, “Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).
Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.”
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)…” (QS. Az Zumar (39) : 6).
Teori evolusi Darwin sangatlah tidak masuk akal dibandingkan dengan kesimpulan dari surat Surat Al-Mu’minun Ayat 12-14. Dan hadist rasulullah. Tidak mungkin apabila seekor kera yang tidak memiliki akal pikiran tetapi hanya meiliki nafsu dapat berevolusi menjadi seorang manusia yang pandai. Sebenarnya manusia pertama di bumi ini adalah Nabi Adam AS dan beliau berwujud manusia bukanlah berwujud kera seperti apa yang telah dikatakan Darwin.
Artikel-artikel Harun Yahya banyak yang menggemparkan dunia karena substansinya yang selalu mendekonstruksi teori-teori atau penemuan yang sudah mapan. Katakanlah misalnya artikel yang menentang teori evolusinya Charles Darwin beberapa waktu silam.
Bahkan teori tersebut dianggapnya sebagai sumber terorisme. Selain itu, banyak artikel lain yang ditulisnya tak jauh beda dengan penentangan terhadap teori Darwinisme yang serba kontroversial.
Harun Yahya merupakan nama pena dari nama aslinya Adnan Oktar yang dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara, Turki. Namanya tersebut merupakan penggabungan dari dua nama Nabi yakni Harun (Aaron) dan Yahya.
Dalam artikel-artikel Harun Yahya selalu saja didasarkan pada teori normatif berdasarkan pada kitab suci dan kerap kali susah untuk dilakukan penyangkalan. Selain sebagai penulis masyhur, Harun Yahya juga tokoh terkemuka Turki dan sering diundang terutama untuk memperbincangkan hal-hal yang dianggap kontroversial.
Biografi Kehidupan
Dilahirkan di Ankara tahun1956 sampai lulus SMU, tahun 1979 sang cerdik pandai ini pindah ke Istanbul untuk kuliah di Universitas Mimar Sinan. Harun merupakan penentang utama Zionisme dan Freemansory.
Perjalanan intelektualnya dimulai saat mulai masuk kuliah di jurusan seni Universitas Mimar. Di sana ia tak hanya belajar satu bidang ilmu, hampir semua bidang kajian dari mulai filsafat sampai ideologi materialistik ia tekuni secara mendalam. Bahkan majalah ternama New Scientist menjulukinya sebagai “Pahlawan Dunia”.
Ada yang menarik dalam diri Harun Yahya. Sekalipun ia banyak menghasilkan buku-buku tentang sains, namun ternyata ia tak pernah benar-benar belajar mengenai sains di tingkat universitas. Yang ia lakukan hanya otodidak dengan memanfaatkan kecemerlangan otaknya yang tentunya dikaitkan dengan landasan-landasan normatif dalam kitab suci al-Quran.
Karya-Karya
Banyak sekali artikel Harun Yahya yang telah dihasilkan dalam berbagai bidang. Selain buku tentang Naziisme dan Freemansory, adalah buku yang isinya menentang teori evolusi yang dikemukakan Charles Darwin.
Harun Yahya dalam bukunya berpendapat bahwa sebenarnya konsep evolusi itu sangat erat kaitannya dengan kejahatan-kejahatan tingkat tinggi yang banyak dilakukan oleh Naziisme, komunisme dan materialisme. Yang unik, banyak dari sumber evolusinya serupa dengan ciptaanisme Kristen. Begitu juga dengan Naziisme dan Freemansory yang dianggapnya telah mengacaukan perpolitikan dunia.
Banyak sekali buku-buku yang telah ditulisnya. Meski banyak orang yang menganggap bahwa Harun dibantu orang lain dalam menulis buku, namun dengan gamblang ia membantahnya yang diungkapkannya melalui situs resminya. Ia secara tegas mengklaim bahwa ia-lah satu-satunya yang menulis ratusan judul buku berbagai tema tersebut.
Kini sudah ratusan karyanya yang telah, sedang dan akan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia seperti Italia, Arab, Spanyol, Kazakh, Indonesia, Urdu, Polandia, Bengali, dsb.
Jika dilihat, selalu saja buku atau artikel Harun Yahya disampaikan sejalan dengan ajaran al-Quran. Makanya, selain banyak yang membenci, tak disangkal bahwa banyak juga yang menjadi pembaca setia karya-karya Harun Yahya, sekalipun bukan orang Islam.