Wednesday, 6 November 2013

Cara mudah mengatasi error don’t send DrWatson Postmortem Debugger

Ketika anda sedang asyik browsing, tiba-tiba muncul popup Windows Explorer Error dan DrWatson Postmortem Debugger seperti di bawah ini :

Ini bukan disebabkan sebuah virus atau malware. DrWatson akan memberikan error ketika anda sedang browsing melalui Internet Explorer (atau sejenisnya), atau sedang menjalankan suatu program dimana program tersebut crash dan DrWatson ikut crash sehingga mengakibatkan error.
Untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
1. Klik Start > Run > ketik regedit > klik OK
2. Buka menu HKEY_LOCAL_MACHINE>SOFTWARE>Microsoft>Windows NT>Current      Version>AeDebug

  
3. Lihat di jendela bagian kanan. Double klik pada Auto, value data diisi dengan 0. Klik OK.

4. Tutup jendela registry Editor, restart komputer anda.
5. finish


Friday, 1 November 2013

Contoh Makalah Kimia

Meski Indonesia menjadi pengguna media sosial terbesar ke empat di dunia, manfaat media sosial saat ini lebih didominasi konten hiburan dan ajang pamer fisik, bahkan ada yang mengumbar kehidupan pribadinya.
Seharusnya media sosial bisa digunakan untuk memberdayakan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan.


Contoh Makalah Kimia Korosi doc. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati

Contoh Makalah Kimia Sel Volta doc. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati
Contoh Alkali Tanah ppt. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati
Contoh Ion Kompleks ppt. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati
Contoh Ion Kapasitor ppt. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati
Contoh Ion Medan Listrik ppt. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati
Contoh Ion Periode Keempat ppt. dapat di ambil di dapur spacenya wonojati

Wednesday, 24 July 2013

runtuhnya teori darwin


Dalam buku Charles Darwin, On The Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori Pewarisan Mendel, membentuk Sintesis Evolusi Modern yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Teori Evolusi Darwin menyatakan bahwa semua makhluk hidup di muka bumi ini memiliki satu nenek moyang yg sama. Menurut teori ini semua makhluk hidup mengalami evolusi untuk dapat bertahan dari seleksi alam. Dan menurut Darwin nenek moyang manusia adalah berasal dari hewan yang berbetuk seperti kera yang berevolusi menjadi manusia. Kekurangan teori ini adalah tidak dapat menjelaskan bagaimana nenek moyang pertama dari semua makhluk hidup ini dapat tercipta.

Teori Evolusi Menurut Harun Yahya 

Dunia ilmu pengetahuan pernah digegerkan dengan adanya teori evolusi yang dipopulerkan oleh Charles Darwin. Teori berbasis "Materialisme" itu mengatakan bahwa makhluk hidup ada dengan sendirinya. Sedangkan teori evolusi menurut Harun Yahya, seorang ilmuwan muslim yang pertama menentang adanya teori tersebut, adalah sebuah kebohongan besar terhadap ilmu pengetahuan.
Bahkan, untuk mendukung kebenaran teori evolusi, bukti-bukti diketengahkan di muka publik oleh beberapa ilmuwan pendukung Darwin. Apa saja bukti-bukti yang dibeberkan oleh Harun Yahya dalam menjatuhkan bukti-bukti palsu yang diberikan oleh pendukung teori evolusi? 

Makhluk Hidup Bersel Satu 

Darwin berasumsi bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari hal yang sama, yaitu makhluk bersel satu. Setelah mengalami berbagai variasi kecil dan bertahap, ia berevolusi menjadi makhluk yang lebih kompleks, hingga menjadi seperti makhluk yang ada saat ini.
Teori evolusi menurut Harun Yahya hakikatnya adalah perang terhadap kepercayaan tentang adanya Tuhan pencipta alam semesta. Jika Darwin berkata bahwa makhluk hidup, termasuk manusia adalah hasil evolusi yang berasal dari makhluk bersel satu, dengan sendirinya ia menafikan kepercayaan bahwa manusia sebenarnya adalah ciptaan Tuhan yang disempurnakan sendiri oleh-Nya, terbuat dari tanah yang lantas turun ke Bumi karena melakukan sebuah kesalahan. Itu secara keyakinan agama.
Secara ilmiah, bukti tentang makhluk hidup bersel satu yang sedang berevolusi menjadi makhluk hidup lain yang lebih kompleks (seharusnya sampai saat ini pun makhluk itu harus terus berevolusi), tidak pernah ditemukan. Dalam buku "Runtuhnya Teori Evolusi", Harun Yahya mengupas habis segala kelemahan teori Darwin tersebut.
Sampai saat ini belum ada ilmuwan dari pihak pembela teori evolusi yang berhasil membuat sel tunggal yang dipercaya terjadi secara kebetulan oleh teori Darwin. Dengan bukti ini saja tela meyakinkan kita bahwa sebenarnya teori evolusi adalah kesalahan dalam memahami fakta sebenarnya tentang alam dan kehidupan. Belum ada orang yang mampu menghidupkan kembali yang mati terkecuali atas kehendak Allah lewat para Nabi-nya. Kehidupan yang ada pada diri manusia dan hewan hingga sekarang masih merupakan misteri terbesar dan tak akan terpecahkan oleh para ilmuan atheis.
Bumi yang kita tinggali adalah sebuah keajaiban penciptaan dari penjelasan Harun Yahya dalam video dokumenternya. Keteraturan dan keseimbangan antara alam dan kehidupan yang ada pada manusia, hewan, dan tumbuhan adalalah sebuah keajaiban.
Bayangkanlah, siapakah yang membuat sirkulasi oksigen tetap dapat dinikmati oleh manusia? Oksigen tersebut akan tersedot habis bila tidak ada tumbuhan yang melakukan fotosintesa. Dan fotosintesa itu memerlukan cahaya matahari. Dan siapakah yang dapat membuat matahari selalu bersinar tidak seperti planet dan bulan yang hanya bersifat memantulkan cahaya?
Tentu pertanyaan tersebut akan meruntuhkan semua argumentasi orang-orang tak bertuhan yang berdiri di atas akidah/pendapat yang lemah. Memang pendidikan yang ada di Indonesia membuat kabur pandangan para peserta didiknya tentang kesalahan teori evolusi, terlepas dari pihak yang merusak pemahaman benar akan Pencipta di negeri ini. Didiklah anak-anak di rumah dan lingkungan sekitar tentang keajaiban penciptaan alam semesta. Kuatkanlah ilmu agama mereka agar menjadi seseorang yang mulia dan berguna di masa mendatang. 

Bukti Palsu 

Sebuah tengkorak "Manusia Piltdown" yang diklaim sebagai bentuk peralihan dari monyet ke manusia oleh pendukung teori evolusi, ternyata setelah melalui "uji fluorin" diketahui umurnya baru beberapa ratus tahun saja. Dan yang mengejutkan, terungkap bahwa tengkorak itu rekayasa tengkorak manusia yang dipadukan dengan rahang tengkorak monyet. Sebuah penipuan untuk mendukung teori sesat. 

Menurut Harun Yahya 

Teori evolusi menurut Harun Yahya adalah dasar filsafat "Materialisme", tentang menuhankan materi dan tidak mempercayai adanya Tuhan di segala bidang kehidupan manusia. Karena teori itu percaya bahwa segalanya berjalan dengan sendirinya. Teori itu dapat menyesatkan pemikiran orang awam yang tidak mengetahui tujuan adanya teori tersebut.
Jika kita membenarkan teori evolusi, berarti membenarkan bahwa asal muasal manusia dan alam semesta bukan berasal dari penciptaan Tuhan. Melainkan terjadi karena sebuah kebetulan semata. Sungguh suatu hal yang bodoh.

Antitesis Teori Evolusi Menurut Harun Yahya

Teori evolusi menurut Harun Yahya merupakan antitesis dari teori evolusinya Charles Darwin. Darwin mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul di dunia merupakan kebetulan semata tanpa ada yang menciptakannya. Darwin juga memperkenalkan bahwa satu spesies atau mahluk bisa melakukan evolusi menjadi mahkluk yang lain dalam jangka waktu yang lama.
Jelas sekali pandangan Darwin dianggap HarunYahya bertentangan dengan dogma agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta segala jenis makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia. Teori yang ditemukan Darwin bisa dikatakan memperkuat keyakinan kaum taeisme dan komunisme, sebaliknya meruntuhkan dan atau bertentangan dengan normatif keagamaan yang menganggap Tuhan sumber segala kehidupan dan penciptaan. 

Esensialisme Teori Darwin 

Sebagaimana dipahami, dan hal ini yang menjadi urgensi mendasar counter teori evolusi menurut Harun Yahya yakni kehidupan suatu mahkluk dibentuk melalui pencampuran beberapa senyawa anorganik yang bergabung dalam suatu waktu dan kondisi tertentu, yang juga melalui bantuan fenomena alam terjadi secara random. Pada awalnya senyawa tersebut membentuk molekul, dan kemudian berkembang menjadi bulir kehidupan hingga mengalami perkembangan yang terus menerus hingga saat ini.
Inti konsep teori evolusi Darwin bisa dibaca bahwa waktu, unsur serta materi non-bendawi lah yang menjadi cikal bakal terbentuknya "produk" yang diciptakan. Dan hal itu terjadinya dengan sendirinya tanpa ditentukan atau diatur oleh apapun dan siapapun. Sontak saja, dasar teori tersebut banyak menimbulkan kegaduhan intelektual diantaranya datang dari Pierre Paul Grasse yang menyuatakan bahwa teori evolusi sungguh sulit diterima akal.
Sehingga dalam bukunya, Evolution of Living Organism, ia menyebut bahwa evolusi Darwin hanya kebetulan saja telah sangat dipercayai oleh banyak orang yang berlindung dibawah kedok ateisme. 

Teori Evolusi Harun Yahya 

Mengcounter teori evolusinya Darwin, Harun Yahya yang concern mengadakan penelitian dan menulis buku-buku keislaman jelas merasa keberatan dengan evolusi Darwin tersebut. Dengan teorinya yang secara khusus membantah teori Darwin yang fenomenal sekaligus kontroversial itu, Harun Yahya banyak menyebutkan dan mengalirkan data-data yang menggugurkan teori evolusi yang telah banyak disembah orang selama berabad-abad silam.
Hal bantahan tersebut misalnya, teori kebetulan pembentuk evolusi itu, ternyata jika diamati secara mendalam banyak sekali contoh adanya rancangan yang seolah by design atau disengaja oleh sang Maha Pengatur.
Dari beragam bukti ilmiah yang ditemukan para ilmuwan tak ada indikasi yang menyeret bahwa mahkluk hidup terbentuk melalui proses evolusi dimana makhluk hidup yang berbeda tak muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi. Sebaliknya, by design dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan munculnya spesies makhluk hidup yang muncul secara serentak dan bersama-sama dengan sempurna. Misalnya reptil, dari awal kemunculan memiliki bentuk sebagaimana reptil yang ada saat ini, tidak merupakan evolusi dari bentuknya semula sebagai bukan reptil .
Dan masih banyak dalil lain yang diungkap dalam teori evolusi menurut Harun Yahya yang ternyata jika dikaji lebih mendalam lebih masuk akal dan diakui oleh berbagai ilmuwan Barat sekalipun. 


Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah (32) : 7)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalam surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36) 

Adapun PROSES KEJADIAN MANUSIA kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak…” (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

PROSES KEJADIAN MANUSIA ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan “saripati berasal dari tanah” sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah.
Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum.
Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : “Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu”. Selain iti beliau juga mengatakan, “Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).
Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.”
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)…” (QS. Az Zumar (39) : 6). 


Teori evolusi Darwin sangatlah tidak masuk akal dibandingkan dengan kesimpulan dari surat Surat Al-Mu’minun Ayat 12-14. Dan hadist rasulullah. Tidak mungkin apabila seekor kera yang tidak memiliki akal pikiran tetapi hanya meiliki nafsu dapat berevolusi menjadi seorang manusia yang pandai. Sebenarnya manusia pertama di bumi ini adalah Nabi Adam AS dan beliau berwujud manusia bukanlah berwujud kera seperti apa yang telah dikatakan Darwin.


Artikel-artikel Harun Yahya banyak yang menggemparkan dunia karena substansinya yang selalu mendekonstruksi teori-teori atau penemuan yang sudah mapan. Katakanlah misalnya artikel yang menentang teori evolusinya Charles Darwin beberapa waktu silam.
Bahkan teori tersebut dianggapnya sebagai sumber terorisme. Selain itu, banyak artikel lain yang ditulisnya tak jauh beda dengan penentangan terhadap teori Darwinisme yang serba kontroversial.
Harun Yahya merupakan nama pena dari nama aslinya Adnan Oktar yang dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara, Turki. Namanya tersebut merupakan penggabungan dari dua nama Nabi yakni Harun (Aaron) dan Yahya.
Dalam artikel-artikel Harun Yahya selalu saja didasarkan pada teori normatif berdasarkan pada kitab suci dan kerap kali susah untuk dilakukan penyangkalan. Selain sebagai penulis masyhur, Harun Yahya juga tokoh terkemuka Turki dan sering diundang terutama untuk memperbincangkan hal-hal yang dianggap kontroversial. 

Biografi Kehidupan 

Dilahirkan di Ankara tahun1956 sampai lulus SMU, tahun 1979 sang cerdik pandai ini pindah ke Istanbul untuk kuliah di Universitas Mimar Sinan. Harun merupakan penentang utama Zionisme dan Freemansory.
Perjalanan intelektualnya dimulai saat mulai masuk kuliah di jurusan seni Universitas Mimar. Di sana ia tak hanya belajar satu bidang ilmu, hampir semua bidang kajian dari mulai filsafat sampai ideologi materialistik ia tekuni secara mendalam. Bahkan majalah ternama New Scientist menjulukinya sebagai “Pahlawan Dunia”.
Ada yang menarik dalam diri Harun Yahya. Sekalipun ia banyak menghasilkan buku-buku tentang sains, namun ternyata ia tak pernah benar-benar belajar mengenai sains di tingkat universitas. Yang ia lakukan hanya otodidak dengan memanfaatkan kecemerlangan otaknya yang tentunya dikaitkan dengan landasan-landasan normatif dalam kitab suci al-Quran. 

Karya-Karya 

Banyak sekali artikel Harun Yahya yang telah dihasilkan dalam berbagai bidang. Selain buku tentang Naziisme dan Freemansory, adalah buku yang isinya menentang teori evolusi yang dikemukakan Charles Darwin.
Harun Yahya dalam bukunya berpendapat bahwa sebenarnya konsep evolusi itu sangat erat kaitannya dengan kejahatan-kejahatan tingkat tinggi yang banyak dilakukan oleh Naziisme, komunisme dan materialisme. Yang unik, banyak dari sumber evolusinya serupa dengan ciptaanisme Kristen. Begitu juga dengan Naziisme dan Freemansory yang dianggapnya telah mengacaukan perpolitikan dunia.
Banyak sekali buku-buku yang telah ditulisnya. Meski banyak orang yang menganggap bahwa Harun dibantu orang lain dalam menulis buku, namun dengan gamblang ia membantahnya yang diungkapkannya melalui situs resminya. Ia secara tegas mengklaim bahwa ia-lah satu-satunya yang menulis ratusan judul buku berbagai tema tersebut.
Kini sudah ratusan karyanya yang telah, sedang dan akan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia seperti Italia, Arab, Spanyol, Kazakh, Indonesia, Urdu, Polandia, Bengali, dsb.
Jika dilihat, selalu saja buku atau artikel Harun Yahya disampaikan sejalan dengan ajaran al-Quran. Makanya, selain banyak yang membenci, tak disangkal bahwa banyak juga yang menjadi pembaca setia karya-karya Harun Yahya, sekalipun bukan orang Islam.

Monday, 8 July 2013

Cara melihat Pengumuman Hasil UAS 2013.1 dan Hasil UKG Online 2013

Cara melihat Pengumuman Hasil UAS 2013.1
Setelah menelusuri kembali laman Universitas Terbuka yang beralamat di www.ut.ac.id untuk melihat dan mencari informasi yang ada pada website tersebut, ternyata laman website tersebut telah sedikit mengalami perubahan tampilan, termasuk juga perubahan tampilan untuk cara mengetahui atau melihat Hasil Ujian Nilai Pendas UT maupun Hasil Ujian Nilai Non Pendas UT.

Di sini saya akan berbagi pada rekan-rekan yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Terbuka (UT) baik yang mengambil program pendidikan dasar (pendas) maupun program non pendidikan dasar (non pendas), tentang cara melihat nilai UT melalui Formulir Permintaan Peragaan Nilai Mahasiswa Universitas Terbuka.


Kunjungi laman resmi Universitas Terbuka di www.ut.ac.id  setelah terbuka arahkan mouse pada menu MAHASISWA & ALUMNI >>> NILAI MATA KULIAH >>> klik pada tab pilihan NILAI PENDAS atau NILAI NON PENDAS sesuai dengan program yang dipilih.
(Seperti terlihat pada gambar di bawah)

Setelah masuk pada laman Formulir Permintaan Peragaan Nilai Mahasiswa, isi pada kolom yang disediakan dengan NIM, Tanggal Lahir, dan Masa Registrasi/Ujian, terakhir klik Lihat.
(Seperti terlihat pada gambar di bawah)
inilah contoh Hasil UAS 2013.1



Cara melihat Pengumuman Hasil UKG Online 2013

Sergur (Sertifikasi Guru) adalah sebuah proses dalam pemberian sertifikat pendidik terhadap guru, yang telah memenuhi semua persyaratannya. Sertifikasi guru ini bertujuan guna menentukan kelayakan guru sebagai pendidik profesional, meningkatkan proses pembelajaran, kesejahteraan dan martabat, dalam proses mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Hasil UKG Online tahun 2013 diumumkan di website Informasi Sertifikasi Guru yang berdomain http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/. Tetapi setelah dilihat, tidak ditampilkan hasil skor (nilai) uji kompetensi guru yang telah diikuti beberapa minggu sebelumnya. Saat melakukan pencarian dengan memasukkan NUPTK hanya ditampilkan Memenuhi Persyaratan Peserta Sertifikasi Pendidik 2013 atau Tidak Memenuhi Persyaratan.

Dari keterangan yang ditampilkan oleh website sergur.kemdiknas.go.id hanya ada tiga syarat supaya guru bisa masuk menjadi peserta Sertifikasi Guru 2013, yaitu sebagai berikut:
  1. Pada tanggal 1 Januari 2014 belum memasuki usia 60 tahun.
  2. Sudah menjadi guru pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan tanggal 30 Desember 2005
  3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV). Jika belum S1/D-IV,
- Usia minimal 50 tahun dan masa kerja minimal 20 tahun, atau
- Memiliki Golongan minimal IV/A.

Bagi guru yang lolos menjadi peserta Sertifikasi Guru 2013 harus mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Setelah mengikuti dan lulus PLPG yang rencananya dilaksanakan Agustus 2013, guru mendapatkan sertifikat pendidik. Setelah itu, guru berhak mendapatkan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP).

Bagi guru yang tidak masuk kuota Sertifikasi 2013, harus mengikuti kembali uji kompetensi guru tahun 2014. Program sertifikasi melalui jalur PLPG sendiri akan berakhir pada tahun 2015. Setelah 2015, semua guru yang belum sertifikasi wajib mengikuti Pendidikan Pelatihan Guru (PPG) selama 2 semester.
Berikut Cara Melihat Hasil Pengumuman UKG/UKA Sertifikasi Guru 2013 :

1. Masuk kehalaman : 
http://sergur.kemdiknas.go.id 

2. Pilih Pencarian berdasarkan : Kriteria dan Pencarian 'Dipojok kanan atas halaman sergur'
3. Memilih berdasarkan 'Pencarian' (mencari per individu) menggunakan NUPTK Anda Peserta Sertifikasi Guru 2013 

Hasilnya seperti gambar dibawah, ini merupakan Contoh Hasil UKG yang Memenuhi Persyaratan Peserta Sertifikasi Pendidik 2013
 Gambar di bawah merupakan Contoh Hasil UKG yang Tidak Memenuhi Persyaratan Peserta Sertifikasi Pendidik 2013

4. Melihat berdasarkan 'Kriteria' 



5. Pilih Provinsi dan Kab/Kota anda dan Hasilnya seperti ini:


Semoga postingan singkat ini bermanfaat dan dapat membantu rekan-rekan yang membutuhkan.

Sunday, 7 July 2013

Cara Setting Search Engine Google

Mungkin ini masalah sepele, namun bisa menjadi maslah besar jika di sering di abaikan terutama bagi mereka pecinta Google Search engine. Kenapa Google Search Engine begitu penting? Karena menurut saya Google paling komplit dalam menyediakan layanan File yang kita cari.
Apa anda pernah mengalami perubahan layanan search engine/mesin pencari default pada browser mozilla firefox telah berubah denagn searcg engine yang lain, Delta Search, AVG searcg Ask kom ato yang lainnya, padahal search engine default/bawaannya adalah Google. Tentu hal tersebut menjengkelkan dan tak asyik lagi, karena search result/hasil pencarian tidak seakurat layanan search engine Google.
 

Perubahan-perubahan tersebut bisa disebabkan oleh peng-install-an software yang “asal next” atau tidak meng-custom dulu penginstallannya. Misalnya pada software AVG Anti Virus. Bila tidak di-custom/di setting pilihan penginstallannya, maka ...
  • search engine default browser berubah menjadi AVG Search,
  • menambahkan toolbar AVG pada browser,
  • menambah ekstensi AVG.

1. Cara setting firefox untuk merubah search engine pada address Bar
  • Buka Mozilla Firefox, pada address bar ketik “about:config”
  • Klik “I’ll be careful, I promise!” atau Enter,
  • Pada kotak Search/pencarian ketik “keyword.URL”,
  • double click atau klik kanan pada value, lalu akan muncul dialog box.
  • Ganti URL search provider dengan yang ingin Anda pakai. Setelah diganti klik OK
  • Lalu klik kanan> pilih Reset
  • Restart Firefox terlebih dulu sebelum digunakan.

2. Cara setting firefox untuk merubah search engine pada kotak pencarian mozilla firefox
  • Klik pada tanda panah ke bawah (segitiga samping logo search provider),
  • Lalu pilih search engine sesuai keinginan Anda.
  • Klik tanda panah ke bawah,
  • Pilih “Manage Search Engine…”,
  • Pilih search engine dengan klik logo,
  • Klik Remove,
  • Klik OK.

3. Cara setting firefox untuk merubah search engine/mesin pencari pada ‘Start Page Firefox’
  • buka about:config,
  • lihat value pada browser.search.selectedEngine,
  • lalu copy value tersebut ke value browser.search.defaultenginename.
  • buka about:config,
  • ketik “mstone” pada kotak search,
  • klik kanan pada browser.startup.homepage_override.mstone line, dan pilih Reset
  • tutup dan restart Firefox
Untuk menghilangkannya…
  • Klik Tools> Add ons> pada tab kiri pilih Extensions,
  • Cari ekstensinya klik Remove sebelah kanan, lalu Restart Firefox. 

Jadi, bagaimana cara setting firefox untuk merubah serach engine/mesin pencari default?
Cara setting firefox dengan merubah pengaturannya di about:config


di bawah adalah daftar URL Search dari berbagai penyedia layanan.
Google: http://www.google.com/search?&q=
Yahoo: http://search.yahoo.com/search?p=
Ask: http://www.ask.com/web?q=
Bing: http://www.bing.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF8&sourceid=navclient&gfns=1&q=

Untuk menghapus search engine dari list

Cara terakhir yang bisa dilakukan, bila tetap tidak bisa atau bahkan Anda salah men-setting Firefox adalah dengan Install Ulang Mozilla Firefox terbaru.

Cara di atas bisa juga untuk memperbaiki Crash report pada mozilla, namun bedanya kita hanya merubah nilai value'nya saja dan tidak perlu memasukkan keyword URL.

Sebenarnya kasus ini tidak perlu terjadi jika anda paham ato paling tidak menmyempatkan membaca menu yang ada di mozilla itu sendiri dan yg paling penting adalah tingkat pemahaman anda terhadap apa yang yg anda baca.

Sekilas Tips, ketika men’copy artikel di sebuah web tertentu dan anda paste di ms. Word, tiba-tiba tampilannya berubah seperti gambar di bawah ini. Padahal artikel tersebut sangat anda inginkan.
 




Berikut cara untuk memperbaikinya :
  1. Blok seluruh teks yang anda inginkan
  2. Klik kanan, pilih Accept Change
Lihat perubahan yang terjadi. Mudah bukan ???

Saturday, 6 July 2013

Mengembalikan Folder Options yang hilang pada Menu Tools (Folder Option is Missing)



Folder Options yang terletak di menu "Tools" sangat berguna untuk menampilkan file yang tersembunyi atau ter’hidden oleh virus.
Folder Options dapat diakses dari menu "Tools" ketika Anda membuka My Computer atau Windows Explorer pada Windows XP atau dari Control Panel. Untuk Vista dan Windows 7 Folder Options dapat diakses dengan mengklik pada "Folder dan Search Options" dalam menu "Organize".
Namun apa jadinya bila tool ini dinonaktifkan atau terkena virus sehingga tidak muncul atau menghilang dari peredaran …????
Padahal anda sangat membutuhkan file yang terhidden tersebut. Saya di sini, akan menawarkan 2 cara berbeda untuk mengembalikan Folder Options ke tempat asalnya sehingga dapat membantu Anda tanpa masalah. Tapi di sini saya lebih sering menggunakan cara ke 1 karena lebih simple ….

Step 1: Menggunakan Registry Editor
Mengembalikan Folder Options juga dapat dilakukan dengan bantuan Group Policy Editor.
1. Klik "Start " dan kemudian pilih "Run".
2. Ketik "gpedit.msc" di kotak "Run" dan klik OK. Group Policy Editor akan terbuka.
3. Arahkan ke:
User Configuration>Administrative Templates>Windows Components>Windows Explorer
4. Pada bagian sebelah kanan "Group Policy Editor" double klik pada berkas "Removes the Folder Options menu item from the Tools menu".
5. Pada kotak properties yang muncul, pilih "Not Configured" dan klik "Apply", kemudian OK.



6. Keluar dari "Group Policy Editor" dan reboot sistem anda.
Untuk lebih jelasnya, silahkan ikuti langkah seperti gambar di bawah ini ...



Step 2: Menggunakan Group Policy Editor
1. Klik "Start " dan kemudian pilih "Run".
2. Pada kotak "Run" yang muncul, ketik "regedit" dan klik OK. Registry Editor akan terbuka.
3. Arahkan ke lokasi berikut:
KEY_LOCAL_MACHINE>Software>Microsoft>Windows> CurrentVersion>Policies>Explorer
4. Pada bagian sebelah kanan kotak Registry Editor, klik kanan pada file "No Folder Options" dan pilih "Modify".
5. Ubah nilai dalam kotak "Modify" menjadi 0 dan kemudian klik OK.
6. Keluar dari Registry Editor.
Ulangi ke- 6 langkah di atas, tetapi pada langkah: 2, arahkan ke:
HKEY_CURRENT_USER>Software>Microsoft>Windows> CurrentVersion>Policies>Explorer
Setelah keluar dari Registry Editor, reboot sistem anda. Setelah direstart, "Folder Options" akan kembali ke posisi sebelumnya.
Perlu diingat, bila komputer anda di Deepfreeze, buka dulu Deepfreeze'nya sebelum menggunakan cara di atas ...
 
Bila anda tidak mau ribet menggunakan cara di atas, anda juga bisa menggunakan antivirus Smadav terbaru dan versi pro untuk mengembalikan data anda yang terhidden, silahkan scan data anda menggunakan smadav, unhide all data anda, selesai ...

Saturday, 29 June 2013

King Solomon Mine's Chapter II (THE LEGEND OF SOLOMON'S MINES)


"What was it that you heard about my brother's journey at Bamangwato?" asked Sir Henry, as I paused to fill my pipe before replying to Captain Good.
"I heard this," I answered, "and I have never mentioned it to a soul till to- day. I heard that he was starting for Solomon's Mines."
"Solomon's Mines?" ejaculated both my hearers at once. "Where are they?"
"I don't know," I said; "I know where they are said to be. Once I saw the peaks of the mountains that border them, but there were a hundred and thirty miles of desert between me and them, and I am not aware that any white man ever got across it save one. But perhaps the best thing I can do is to tell you the legend of Solomon's Mines as I know it, you passing your word not to reveal anything I tell you without my permission. Do you agree to that? I have my reasons for asking."
Sir Henry nodded, and Captain Good replied, "Certainly, certainly." "Well," I began, "as you may guess, generally speaking, elephant hunters are a rough set of men, who do not trouble themselves with much beyond the facts of life and the ways of Kafirs. But here and there you meet a man who takes the trouble to collect traditions from the natives, and tries to make out a little piece of the history of this dark land. It was such a man as this who first told me the legend of Solomon's Mines, now a matter of nearly thirty years ago. That was when I was on my first elephant hunt in the Matalebe country. His name was Evans, and he was killed the following year, poor fellow, by a wounded buffalo, and lies buried near the Zambesi Falls. I was telling Evans one night, I remember, of some wonderful workings I had found whilst hunting koodoo and eland in what is now the Lydenburg district of the Transvaal. I see they have come across these workings again lately in prospecting for gold, but I knew of them years ago. There is a great wide wagon road cut out of the solid rock, and leading to the mouth of the working or gallery. Inside the mouth of this gallery are stacks of gold quartz piled up ready for roasting, which shows that the workers, whoever they were, must have left in a hurry. Also, about twenty paces in, the gallery is built across, and a beautiful bit of masonry it is."
"'Ay,' said Evans, 'but I will spin you a queerer yarn than that'; and he went on to tell me how he had found in the far interior a ruined city, which he believed to be the Ophir of the Bible, and, by the way, other more learned men have said the same long since poor Evans's time. I was, I remember, listening open-eared to all these wonders, for I was young at the time, and this story of an ancient civilisation and of the treasures which those old Jewish or Phoenician adventurers used to extract from a country long since lapsed into the darkest barbarism took a great hold upon my imagination, when suddenly he said to me, 'Lad, did you ever hear of the Suliman Mountains up to the north-west of the Mushakulumbwe country?' I told him I never had. 'Ah, well,' he said, 'that is where Solomon really had his mines, his diamond mines, I mean.'
"'How do you know that?' I asked.
"'Know it! why, what is "Suliman" but a corruption of Solomon?[1] Besides, an old Isanusi or witch doctoress up in the Manica country told me all about it. She said that the people who lived across those mountains were a "branch" of the Zulus, speaking a dialect of Zulu, but finer and bigger men even; that there lived among them great wizards, who had learnt their art from white men when "all the world was dark," and who had the secret of a wonderful mine of "bright stones."'
"Well, I laughed at this story at the time, though it interested me, for the Diamond Fields were not discovered then, but poor Evans went off and was killed, and for twenty years I never thought any more of the matter. However, just twenty years afterwards—and that is a long time, gentlemen; an elephant hunter does not often live for twenty years at his business. I heard something more definite about Suliman's Mountains and the country which lies beyond them. I was up beyond the Manica
country, at a place called Sitanda's Kraal, and a miserable place it was, for a man could get nothing to eat, and there was but little game about. I had an attack of fever, and was in a bad way generally, when one day a Portugee arrived with a single companion—a half-breed. Now I know your low-class Delagoa Portugee well. There is no greater devil unhung in a general way, battening as he does upon human agony and flesh in the shape of slaves. But this was quite a different type of man to the mean fellows whom I had been accustomed to meet; indeed, in appearance he reminded me more of the polite doms I have read about, for he was tall and thin, with large dark eyes and curling grey mustachios. We talked together for a while, for he could speak broken English, and I understood a little Portugee, and he told me that his name was José Silvestre, and that he had a place near Delagoa Bay. When he went on next day with his half- breed companion, he said 'Good-bye,' taking off his hat quite in the old style.
"'Good-bye, senor,' he said; 'if ever we meet again I shall be the richest man in the world, and I will remember you.' I laughed a little—I was too weak to laugh much and watched him strike out for the great desert to the west, wondering if he was mad, or what he thought he was going to find there.
"A week passed, and I got the better of my fever. One evening I was sitting on the ground in front of the little tent I had with me, chewing the last leg of a miserable fowl I had bought from a native for a bit of cloth worth twenty fowls, and staring at the hot red sun sinking down over the desert, when suddenly I saw a figure, apparently that of a European, for it wore a coat, on the slope of the rising ground opposite to me, about three hundred yards away. The figure crept along on its hands and knees, then it got up and staggered forward a few yards on its legs, only to fall and crawl again. Seeing that it must be somebody in distress, I sent one of my hunters to help him, and presently he arrived, and who do you suppose it turned out to be?"
"José Silvestre, of course," said Captain Good.
"Yes, José Silvestre, or rather his skeleton and a little skin. His face was a bright yellow with bilious fever, and his large dark eyes stood nearly out of his head, for all the flesh had gone. There was nothing but yellow parchment-like skin, white hair, and the gaunt bones sticking up beneath.
"'Water! for the sake of Christ, water!' he moaned and I saw that his lips were cracked, and his tongue, which protruded between them, was swollen and blackish.
"I gave him water with a little milk in it, and he drank it in great gulps, two quarts or so, without stopping. I would not let him have any more. Then the fever took him again, and he fell down and began to rave about Suliman's Mountains, and the diamonds, and the desert. I carried him into the tent and did what I could for him, which was little enough; but I saw how it must end. About eleven o'clock he grew quieter, and I lay down for a little rest and went to sleep. At dawn I woke again, and in the half light saw Silvestre sitting up, a strange, gaunt form, and gazing out towards the desert. Presently the first ray of the sun shot right across the wide plain before us till it reached the faraway crest of one of the tallest of the Suliman Mountains more than a hundred miles away.
"'There it is!' cried the dying man in Portuguese, and pointing with his long, thin arm, 'but I shall never reach it, never. No one will ever reach it!'
"Suddenly, he paused, and seemed to take a resolution. 'Friend,' he said, turning towards me, 'are you there? My eyes grow dark.'


"'Yes,' I said; 'yes, lie down now, and rest.'
"'Ay,' he answered, 'I shall rest soon, I have time to rest—all eternity. Listen, I am dying! You have been good to me. I will give you the writing. Perhaps you will get there if you can live to pass the desert, which has killed my poor servant and me.'
"Then he groped in his shirt and brought out what I thought was a Boer tobacco pouch made of the skin of the Swart-vet-pens or sable antelope. It was fastened with a little strip of hide, what we call a rimpi, and this he tried to loose, but could not. He handed it to me. 'Untie it,' he said. I did so, and extracted a bit of torn yellow linen on which something was written in rusty letters. Inside this rag was a paper.
"Then he went on feebly, for he was growing weak: 'The paper has all that is on the linen. It took me years to read. Listen: my ancestor, a political refugee from Lisbon, and one of the first Portuguese who landed on these shores, wrote that when he was dying on those mountains which no white foot ever pressed before or since. His name was José da Silvestra, and he lived three hundred years ago. His slave, who waited for him on this side of the mountains, found him dead, and brought the writing home to Delagoa. It has been in the family ever since, but none have cared to read it, till at last I did. And I have lost my life over it, but another may succeed, and become the richest man in the world—the richest man in the world. Only give it to no one, senor; go yourself!'
"Then he began to wander again, and in an hour it was all over.


"God rest him! he died very quietly, and I buried him deep, with big boulders on his breast; so I do not think that the jackals can have dug him up. And then I came away."
"Ay, but the document?" said Sir Henry, in a tone of deep interest. "Yes, the document; what was in it?" added the captain.
"Well, gentlemen, if you like I will tell you. I have never showed it to anybody yet except to a drunken old Portuguese trader who translated it for me, and had forgotten all about it by the next morning. The original rag is at my home in Durban, together with poor Dom José's translation, but I have the English rendering in my pocket-book, and a facsimile of the map, if it can be called a map. Here it is."

[MAP OMITTED]
"I, José da Silvestra, who am now dying of hunger in the little cave here no snow is on the north side of the nipple of the southernmost of the two mountains I have named Sheba's Breasts, write this in the year 1590 with a cleft bone upon a remnant of my raiment, my blood being the ink. If my slave should find it when he comes, and should bring it to Delagoa, let my friend (name illegible) bring the matter to the knowledge of the king, that he may send an army which, if they live through the desert and the mountains, and can overcome the brave Kukuanes and their devilish arts, to which end many priests should be brought, will make him the richest king since Solomon. With my own eyes I have seen the countless diamonds stored in Solomon's treasure chamber behind the white Death; but through the treachery of Gagool the witch-
finder I might bring nought away, scarcely my life. Let him who comes follow the map, and climb the snow of Sheba's left breast till he reaches the nipple, on the north side of which is the great road Solomon made, from whence three days' journey to the King's Palace. Let him kill Gagool. Pray for my soul. Farewell
José da Silvestra."[2]

When I had finished reading the above, and shown the copy of the map, drawn by the dying hand of the old Dom with his blood for ink, there followed a silence of astonishment.
"Well," said Captain Good, "I have been round the world twice, and put in at most ports, but may I be hung for a mutineer if ever I heard a yarn like this out of a story book, or in it either, for the matter of that."
"It's a queer tale, Mr. Quatermain," said Sir Henry. "I suppose you are not hoaxing us? It is, I know, sometimes thought allowable to take in a greenhorn."
"If you think that, Sir Henry," I said, much put out, and pocketing my paper for I do not like to be thought one of those silly fellows who consider it witty to tell lies, and who are for ever boasting to newcomers
of extraordinary hunting adventures which never happened—"if you think that, why, there is an end to the matter," and I rose to go.


Sir Henry laid his large hand upon my shoulder. "Sit down, Mr. Quatermain," he said, "I beg your pardon; I see very well you do not wish to deceive us, but the story sounded so strange that I could hardly believe it."

"You shall see the original map and writing when we reach Durban," I answered, somewhat mollified, for really when I came to consider the question it was scarcely wonderful that he should doubt my good faith.

"But," I went on, "I have not told you about your brother. I knew the man Jim who was with him. He was a Bechuana by birth, a good hunter, and for a native a very clever man. That morning on which Mr. Neville was starting I saw Jim standing by my wagon and cutting up tobacco on the disselboom.
"'Jim,' said I, 'where are you off to this trip? It is elephants?'
"'No, Baas,' he answered, 'we are after something worth much more than ivory.'
"'And what might that be?' I said, for I was curious. 'Is it gold?' "'No, Baas, something worth more than gold,' and he grinned.
"I asked no more questions, for I did not like to lower my dignity by seeming inquisitive, but I was puzzled. Presently Jim finished cutting his tobacco.


"'Baas,' said he.
"I took no notice. "'Baas,' said he again.
"'Eh, boy, what is it?' I asked.
"'Baas, we are going after diamonds.'
"'Diamonds! why, then, you are steering in the wrong direction; you should head for the Fields.'
"'Baas, have you ever heard of Suliman's Berg?'—that is, Solomon's
Mountains, Sir Henry. "'Ay!'
"'Have you ever heard of the diamonds there?' "'I have heard a foolish story, Jim.'
"'It is no story, Baas. Once I knew a woman who came from there, and reached Natal with her child, she told me: "she is dead now."
"'Your master will feed the assvögels'—that is, vultures—'Jim, if he tries to reach Suliman's country, and so will you if they can get any pickings off your worthless old carcass,' said I.
"He grinned. 'Mayhap, Baas. Man must die; I'd rather like to try a new country myself; the elephants are getting worked out about here.'
"'Ah! my boy,' I said, 'you wait till the "pale old man" gets a grip of your yellow throat, and then we shall hear what sort of a tune you sing.'
"Half an hour after that I saw Neville's wagon move off. Presently Jim came back running. 'Good-bye, Baas,' he said. 'I didn't like to start without bidding you good-bye, for I daresay you are right, and that we shall never trek south again.'
"'Is your master really going to Suliman's Berg, Jim, or are you lying?' "'No,' he answered, 'he is going. He told me he was bound to make his fortune somehow, or try to; so he might as well have a fling for the diamonds.'
"'Oh!' I said; 'wait a bit, Jim; will you take a note to your master, Jim, and promise not to give it to him till you reach Inyati?' which was some hundred miles off.
"'Yes, Baas.'
"So I took a scrap of paper, and wrote on it, 'Let him who comes . . . climb the snow of Sheba's left breast, till he reaches the nipple, on the north side of which is Solomon's great road.'
"'Now, Jim,' I said, 'when you give this to your master, tell him he had better follow the advice on it implicitly. You are not to give it to him now, because I don't want him back asking me questions which I won't answer. Now be off, you idle fellow, the wagon is nearly out of sight.'
"Jim took the note and went, and that is all I know about your brother, Sir
Henry; but I am much afraid"
"Mr. Quatermain," said Sir Henry, "I am going to look for my brother; I am going to trace him to Suliman's Mountains, and over them if necessary, till I find him, or until I know that he is dead. Will you come with me?"
I am, as I think I have said, a cautious man, indeed a timid one, and this suggestion frightened me. It seemed to me that to undertake such a journey would be to go to certain death, and putting other considerations aside, as I had a son to support, I could not afford to die just then.
"No, thank you, Sir Henry, I think I had rather not," I answered. "I am too old for wild-goose chases of that sort, and we should only end up like my poor friend Silvestre. I have a son dependent on me, so I cannot afford to risk my life foolishly."
Both Sir Henry and Captain Good looked very disappointed.
"Mr. Quatermain," said the former, "I am well off, and I am bent upon this business. You may put the remuneration for your services at whatever figure you like in reason, and it shall be paid over to you before we start. Moreover, I will arrange in the event of anything untoward happening to us or to you, that your son shall be suitably provided for. You will see from this offer how necessary I think your presence. Also if by chance we should reach this place, and find diamonds, they shall belong to you and Good equally. I do not want them. But of course that promise is worth nothing at all, though the same thing would apply to any ivory we might get. You may pretty well make your own terms with me, Mr.Quatermain; and of course I shall pay all expenses."

"Sir Henry," said I, "this is the most liberal proposal I ever had, and one not to be sneezed at by a poor hunter and trader. But the job is the biggest I have come across, and I must take time to think it over. I will give you my answer before we get to Durban."
"Very good," answered Sir Henry.
Then I said good-night and turned in, and dreamt about poor long-dead
Silvestre and the diamonds.
[1] Suliman is the Arabic form of Solomon.-Editor.
[2] I Joseph of Silvestra I'm starving ná small pit where there is no snow on the north side of the southern tip of the two mountains called socio Sheba, write this in the year 1590, I write this with a piece d'Bone N 'a mess of my clothes and my blood for ink; if my slave der this when come to take Lorenzo Marquez, that my friend take the thing to the knowledge d'El Rei, so you can have an army that if desfiler the desert and the montonhas and even surpass the brave Kukuanes and their diabolical arts, so if you should bring many priests Far richer after King Solomon With my own eyes sees the di lovers tale without stored in the treasury chambers of Solomon brings the white death, but the betrayal of the witch Gagoal achadora, nothing could take, and only my life. Who comes follow mappa and clamber through the snow Sheba chest left until you reach the fountain on the north side of which is the great road Solomon made ​​by him, where there are three days' journey to the Palace of the King Kill Gagoal. Pray for my soul. Adeos. Jos é da Silvestra.

chapter 3, just be waiting ... 
y'll never find it in cyber space, except in my blog ^_^ ...